Sunday, November 04, 2018

GURU DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Tidak sembarang orang dapat melaksanakan tugas guru. Tugas itu menuntut banyak persyaratan, baik professional, biologis, psikologis, maupun pedagogig-didaktis. Al-ghazali menyusun pesyaratan yang harus dimiliki guru antara lain sebagai berikut:
·         Guru hendaknya memandang murid seperti anaknya sendiri. Rosulullah SAW. Mencontohkan hal ini dengan menyatakan posisinya di tengah-tengah para sahabat: “Sesungguhnya aku bagi kamu seperti orang tua terhadap anaknya. (H.R Abu Daud Al-Nasai, Ibnu Majah, Dan Ibnu Hibban)
·         Tidak mengharap upah atau pujian, tapi harus mengharap keridhoan Allah dan berorientasi mendekatkan diri kepada-Nya.
·         Guru hendaknya memanfaatkan setiap peluang untuk memberi nasihat dan bimbingan kepada murid bahwa tujuan mnuntut ilmu ialah mendekatkan diri pada allah, bukan memperoleh kedudukan atau kebanggaan.
·         Guru harus memperhatikan tehadap fase perkembangan berfikir murid agar dapat menyampaikan ilmu sesuai dengan kemampuan berfikir murid.
Sedangkan Abdurrahman an-Nahlawi mengemukakan persyaratan seorang pendidik agar seorang pendidik menjalankan fungsi sebagai pendidik atas tiga macam yaitu; (1) Yang berkenaan dengan dirinya sendiri. (2) yang berkenaan dengan pelajaran, dan (3) yang berkenaan dengan muridnya. Pertama, syarat-syarat guru berhubungan dengan dirinya yaitu antara lain:
·         Tidak berorientasi duniawi dengan menjadikan ilmunya sebagai alat untuk mencapai kedudukan, harta, prestise, atau kebanggaan atas orang lain.
·         Menjauhi mata pencaharian yang hina dalam pandangan syara', dan menjauhi situasi yang bisa mendatangkan fitnah dan tidak melakukan sesuatu yang dapat menjatuhkan harga dirinya di mata orang banyak.
·         Memelihara akhlak yang mulia dalam pergaulannya dan menghindarkan diri dari akhlak yang buruk.
·         Selalu belajar dan tidak merasa malu untuk menerima ilmu dari orang yang lebih rendah daripadanya, baik secara kedudukan ataupun usianya.
·         Rajin meneliti, menyusun, dan menulis dengan memperhatikan keterampilan dan keahlian.
Kedua, syarat-syarat guru berhubungan dengan pelajaran antara lain:
·         Mengambil tempat pada posisi yang membuatnya dapat terlihat oleh semua murid. Artinya ia harus berusaha agar apa yang akan disampaikannya hendaklah diperkirakan dapat dinikmati oleh seluruh siswanya dengan baik.
·         Mengajarkan pelajaran yang sesuai dengan hirarki nilai kemuliaan dan kepentingannya.
·         Mengatur volume suaranya agar tidak terlalu keras, hingga membisingkan ruangan, tidak pula terlalu rendah hingga tidak terdengar oleh murid atau siswa.
·         Menjaga ketertiban majelis dengan mengarahkan pembahasan pada objek tertentu. Artinva dalam memberikan materi pelajaran, seorang guru memperhatikan tata cara penyampaian yang baik (sistematis), sehinga apa yang disampaikan akan mudah dicerna oleh murid.
·         Menegur murid-murid yang tidak menjaga sopan santun dalam kelas, seperti menghina teman, tertawa keras, tidur, berbicara dengan teman atau tidak menerima kebenaran. Ini berarti guru atau pendidik dituntut untuk selalu menanamkan dasar-dasar akhlak terpuji dan sopan santun baik di dalam ruangan ataupun di luar ruangan belajar.
·         Bersikap bijak dalam melakukan pembahasan, menyampaikan pelajaran, dan menjawab pertanyaan. Apabila ia ditanya tentang sesuatu yang ia tidak tahu, hendaklah ia mengatakan bahwa ia tidak tahu.
·         Tidak mengajarkan pelajaran  yang tidak dikuasainya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pelecehan ilmiah dan sebaliknya akan terjadi hal yang sifatnya untuk memuliakan ilmu dalam proses belajar mengajar.
Ketiga, kode etik guru di tengah-tengah para muridnya, antara lain:
·         Mengajar dengan niat mengharapkan ridha Allah, menyebarkan ilmu, menghidupkan syara' menegakkan kebenaran, dan mecegah kebathilan serta memelihara kemaslahatan umat.
·         Mencintai muridnya seperti ia mencintai dirinya sendiri Artinya, seorang guru hendaknya menganggap bahwa muridnya itu adalah merupakan bagian dari dirinya sendiri (bukan orang lain).
·         Memotivasi murid untuk menuntut ilmu seluas mungkin.
·         Menyampaikan pelajaran dengan bahasa yang mudah dan berusaha agar muridnya dapat memahami pelajaran.
·         Melakukan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya. Hal ini dimaksudkan agar guru selalu memperhatikan tingkat pemahaman siswanya dan pertambahan keilmuan yang diperolehnya.
·         Bersikap adil terhadap semua muridnya.
·         Berusaha membantu memenuhi kemaslahatan murid.
·         Terus memantau perkembangan murid, baik intelektual maupun akhlaknya. Murid yang saleh akan menjadi "tabungan" bagi guru baik di dunia, maupun di akhirat.

Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Keutamaan seorang pendidik disebabkan oleh tugas mulia yang diembanmya Tugas yang diemban seorang guru hampir sama dengan tugas seorang Rasul. Dari pandangan itu dipahami, bahwa tugas pendidik sebagai "warasal al-anbiya" yang pada hakikatnya mengemban misi rahmat li al-alamin, yakni suatu misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan patuh pada hukum-hukum Allah, guna memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. kemudian misi ini dikembangkan kepada pembentukan kepribadian yang berjiwa tauhid. kreatif, beramal saleh dan bermoral tinggi.
Menurut al-Gazali, tugas pendidik yang utama adalah, menyempurnakan, membersihkan, menyucikan hati manusia untuk ber-taqarrub kepada Allah. Sejalan dengan ini Abd al-Rahman al-Nahlawi menyebutkan tugas pendidik. Pertama, fungsi penyucian yakni berfungsi sebagai pembersih, pemelihara, dan pengembang fitrah manusia.
Kedua, fungsi pengajaran yakni menginternalisasikan dan mentransformasikan pengetahuan dan nilai-nilai agama kepada manusia. Ada beberapa pernyataan tentang tugas pendidik yang dapat disebutkan di sini antara lain ialah:
a)       Mengetahui karakter murid.
b)      Selalu berusaha meningkatkan keahliannya, baik dalam bidang yang diajarkannya maupun dalam cara mengajarkannya.
c)       Mengamalkan ilmunya, jangan berbuat berlawanan dengan ilmu yang diajarkannya.
Al-Ghazali menjelaskan tugas pendidik, yang dapat disimpulkan dengan ilmu yang diajarkannya.
a)       Mengikuti jejak Rasulullah dalam tugas dan  kewajibannya.
b)      Menjadi teladan bagi anak didik.
c)       Menghormati kode etik guru

No comments:

Post a Comment