Menurut Rogers, inovasi dapat diterima dari beberapa penerima dan dibagi menjadi lima yaitu :
1. Innovator
Innovator
adalah orang-orang yang berani menuangkan idenya dalam bentuk yang
konkret. Biasanya, innovator memiliki gaya hidup yang dinamis dan
mempunyai jaringan yang luas. Contohnya adalah Mark Zuckerberg membuat
situs facebook. Awal mulanya, Zuckerberg hanya membuat situs tersebut
untuk kolega Harvard University dengan nama fashmash.com ketika ia
menjadi mahasiswa Harvard University semester dua. Situs tersebut untuk
kontak jodoh antar temannya. Tetapi, pihak universitas menghapus situs
tersebut. Lalu, pada tahun 2004, Zuckerberg tidak pantang menyerah. Dia
membuat lagi situs bernama thefacebook.com. Tahun 2005 bulan Mei,
thefacebook.com mendapatkan dana dari Accel Partners USD 200.000.
Tahun-tahun selanjutnya, facebook digunakan oleh kalangan luas. (Facebook: Data dan Fakta Sejarah)
2. 2. Pengguna awal (early adopter )
Pengguna
awal cenderung mempertimbangkan untuk menggunakan sebuah ide baru.
Mereka selalu mencari informasi, apakah menggunakan inovasi tersebut
atau tidak. Contohnya adalah ketika munculnya sebuah produk baru yang
terlihat asing bagi kita. Sebelum menggunakan atau merasakan produk
tersebut, tentunya kita mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Jika
kita merasa yakin dengan produk tersebut, maka kita akan menggunakannya.
3. 3. Mayoritas awal (early majority)
Mayoritas
awal akan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam
mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang
seperti ini menjalankan fungsi penting untuk menunjukkan kepada seluruh
komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup bermanfaat.
4. 4. Mayoritas akhir (late majority)
Mayoritas akhir atau late majoritymengadopsi sebuat inovasi setelah jumlah rata-rata memakai inovasi tersebut, dipicu oleh meningkatnya tekanan jaringan yang ada di sekitar lingkungan.
Tekanan teman sebaya sering diperlukan untuk memotivasi kelompok ini.
Karena sumber daya mereka lebih langka daripada jenis adopter awal,
mereka lebih skeptis dan membutuhkan ketidakpastian lebih untuk
menghapus sebelum mereka mengadopsi.
5. 5. Laggard
Intinya lamban di sini adalah orang yang mengacu kepada tradisional.
Sering akan mengadopsi suatu inovasi setelah pengadopsi awal telah
pindah ke sebuah inovasi baru. Pada dasarnya, mereka curiga terhadap
agen inovasi dan perubahan. Seperti pengadopsi mayoritas akhir, mereka
memiliki sumber daya kurang dari pengadopsi awal dan menunggu sampai
mereka yakin ide baru tidak akan gagal sebelum mereka mengadopsi.
Agar suatu inovasi dapat diterima, diperlukan proses-proses difusi sosial yaitu :
1. Tahap pengetahuan. Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa melalui media elekt ronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu: (1) Karakteristik sosial-ekonomi, (2) Nilai-nilai pribadi dan (3) Pola komunikasi.
2. Tahap persuasi.
Pada
tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari
informasi/detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak
dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Inovasi yang dimaksud berkaitan
dengan karakteristik inovasi itu sendiri, seperti: (1) Kelebihan
inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3) Kompleksitas, ( 4) Dapat dicoba dan
(5) Dapat dilihat.
3. Tahap pengambilan keputusan.
Pada
tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang
keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan
mengadopsi atau menolak inovasi.
4. Tahap implementasi.
Pada
tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang berbeda-beda
tergantung pada situasi. Selama tahap ini individu menentukan kegunaan
dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal itu.
5. Tahap konfirmasi.
Setelah
sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran
atas keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian
mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah
melakukan evaluasi.
Inovasi
dapat cepat diterima oleh penerima jika dimana memiliki karakteristik
inovasi. Rogers membaginya menjadi lima, yaitu relative advantage,
compatibility, complexity, triability dan observability.
- · Relative Advantage (keuntungan relatif) adalah tingkat kelebihan dimana suatu inovasi lebih baik daripada sebelumnya atau tidak, Semakin besar keuntungan relatif yang dirasakan oleh adopter, maka semakin cepat inovasi tersebut diadopsi (13Ma).
· Compatibility atau
kompatibilitas (keserasian) adalah tingkat keserasian dimana suatu
inovasi sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku pada di suatu tempat (13Ma).
Jika inovasi berlawanan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma
yang dianut oleh adopter maka inovasi baru tersebut tidak dapat diadopsi
dengan mudah oleh adopter.
· Complexity atau
kompleksitas (kerumitan) adalah tingkat kerumitan dimana adopter dapat
beradaptasi menggunakan inovasi tersebut. Semakin mudah suatu inovasi
dimengerti dan dipahami oleh adopter, maka semakin cepat inovasi
diadopsi (13Ma). · Triability atau triabilitas (dapat diuji coba) merupakan tingkat apakah suatu inovasi dapat dicoba. Untuk lebih mempercepat proses adopsi, maka suatu inovasi harus mampu menunjukkan keunggulannya (13Ma).
· Observability (dapat diobservasi) adalah tingkat bagaimana hasil penggunaan suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan inovasi diadopsi oleh orang atau sekelompok orang (13Ma).
No comments:
Post a Comment