Firman Allah SWT:
“Dan
Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang
yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS. Al-Furqan/ 25:62)
Dalam
ajaran Islam, disampaikan bahwa ciri-ciri seorang Muslim yang
diharapkan adalah pribadi yang menghargai waktu. Seorang Muslim tidak
patut menunggu dimotivasi oleh orang lain untuk mengelola waktunya,
sebab sudah merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Ajaran Islam
menganggap pemahaman terhadap hakikat menghargai waktu sebagai salah
satu indikasi keimanan dan bukti ketaqwaan.
Syiar
Islam menempatkan ibadah ritual pada bagian-bagian waktu dalam sehari
dan pada waktu-waktu tertentu dalam setahun. Sholat lima waktu
diwajibkan dari memulai hingga mengakhiri aktivitas dalam sehari, dan
waktu-waktunya selaras dengan perjalanan hari. Dalam syariat Islam
dinyatakan, bahwa malaikat Jibril diutus oleh Allah untuk menetapkan
waktu-waktu awal dan akhir pelaksanaan sholat lima waktu, agar menjadi
panduan dan system yang baku dan cermat dalam menata kehidupan islami.
Di samping itu, juga berfungsi untuk mengukur detik-detik sejak
terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Menurut
Yusuf Qardhawi, mengapa begitu pentingnya umat Islam, untuk mempelajari
manajemen waktu adalah karana hal-hal sebagai berikut::
- Ajaran Islam begitu besar perhatiannya terhadap waktu, baik yang diamanatkan dalam Al Qur’an maupun As Sunnah;
- Dalam sejarah orang-orang Muslim generasi pertama, terungkap, bahwa mereka sangat memperhatikan waktu dibandingkan generasi berikutnya, sehingga mereka mampu menghasilkan sejumlah ilmu yang bermanfaat dan sebuah peradaban yang mengakar kokoh dengan panji yang menjulang tinggi;
- Kondisi real, kaum Muslimin, belakangan ini justru berbalikan dengan generasi pertama dahulu, yakni cenderung lebih senang membuang-buang waktu, sehingga kita tidak mampu berbuat banyak dalam menyejahterakan dunia sebagaimana mestinya, dan tidak pula berbuat untuk akhirat sebagaimana harusnya, dan yang terjadi adalah sebaliknya, kita meracuni kehidupan dunia dan akhirat sehingga tidak memperoleh kebaikan dari keduanya.
Jika
kita sadar bahwa pentingya manajemen waktu, maka tentu kita akan
berbuat untuk dunia ini seolah-olah akan hidup abadi, dan berbuat untuk
akhirat seolah-olah akan mati esok hari, dan tentunya doa ini akan
menjadi semboyan dalam hidup kita:
“… Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan perliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Al-Baqarah/ 2:201)
Di
samping itu perlu kita sadari, bahwa Allah SWT telah bersumpah dengan
menggunakan waktu untuk menegaskan pentingnya waktu dan keagungan
nilainya, seperti yang tersurat dan tersirat di dalam Al Qur’an Surah
Al- Lail ayat 1-2, Al Fajr ayat 1-2, Adh-Dhuha ayat 1-2, dan Al’Ashr
ayat 1-2.
Oleh
karena itu, harus kita sadari betapa pentingnya mempelajari manajemen
waktu bagi seorang Muslim. Namun sebelum kita mempelajari manajemen
waktu, maka perlu kita sadari terlebih dahulu beberapa tabiat waktu agar
kita benar-benar dapat memahami esensi dari waktu tersebut, yakni: Cepat berlalu; Tidak Mungkin kembali; Harta termahal.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa waktu adalah modal yang paling
unik yang tidak mungkin dapat diganti dan tidak mungkin dapat disimpan
tanpa digunakan, serta tidak mungkin mendapatkan waktu yang dibutuhkan
meskipun dengan mengeluarkan biaya.
Mengelola
waktu berarti menata diri dan merupakan salah satu tanda keunggulan dan
kesuksesan. Oleh karena itu, bimbingan untuk mendalami masalah ini
adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita semua, apapun
jabatan dan profesi kita serta tidak memandang tinggi rendahnya
kedudukan seseorang.
Dengan
demikian, marilah kita mulai mempelajari manajemen waktu, sehingga
dengan mempunyai bekal pengetahuan tentang waktu, kita dapat terampil
mengelolanya dan dengan keinginan yang kuat, maka kita akan dapat
menjadikan sebuah kebiasaan dalam pemanfaatan waktu.
Seorang
penulis Manajemen Islami, M. Ahmad Abdul Jawwad, dalam sebuah bukunya,
memaparkan kaidah-kaidah aplikatif yang dapat mengantarkan kita kepada
kesuksesan mengelola waktu secara bertahap, selangkah demi selangkah
hingga pada tingkat mahir dan effektif dalam mengelola waktu dalam 14
(empat belas) langkah. Langkah-langkah tersebut adalah:
1. Analisalah sikap kita terhadap manajemen waktu dan kenalilah sejauh mana kemampuan kita dalam mengelola waktu!
2. Sadarilah nilai dan urgensi waktu, serta sejauh mana kebutuhan kita pada manjemen waktu!
3. Susunlah skala prioritas dan jangan lupa pada kewajiban waktu!
4. Kenalilah hal-hal yang kita butuhkan dalam mengelola waktu secara efektif!
5. Kenalilah hal-hal yang mengganggu manajemen waktu, lalu hindarilah!
6. Perhatikanlah tokoh-tokoh yang berhasil mengelola waktu!
7. Atasilah hal-hal yang dapat menyia-nyiakan waktu!
8. Luruskan persepsi kita yang keliru mengenai efisiensi waktu!
9. Pelajarilah cara mengadakan pertemuan singkat yang membawa hasil optimal!
10. Pelajarilah cara mendelegasikan secara effektif!
11. Pelajarilah cara mengoptimalkan waktu santai/ senggang!
12. Kajilah contoh-contoh aplikatif tentang manajemen dan optimalisasi waktu!
13. Didiklah anak-anak dan orang-orang di sekitar kita untuk menghargai waktu!
14. Latihlah orang lain tentang cara mengoptimalkan pemanfaatan waktu!
Untuk
memulai langka pertama dalam mengelola waktu, maka kita perlu
menganalisa terlebih dahulu sikap kita terhadap manajemen waktu, yakni
apakah kita selama ini menghabiskan waktu secara bijaksana atau secara
sia-sia. Tes berikut akan membantu kita menjawab pertanyaan tersebut,
jika setiap pertanyaan kita jawab secara jujur.
NO.
|
TES WAKTU
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Apakah Anda beraktivitas berdasarkan skala prioritas?
|
|||||
2
|
Apakah Anda melaksanakan kewajiban sepanjang hari?
|
|||||
3
|
Apakah Anda menangani tugas-tugas sulit dan krusial, tanpa menangguhkan?
|
|||||
4
|
Apakah Anda menyiapkan rencana harian dan membuat prioritas?
|
|||||
5
|
Apakah Anda melaksanakan rencana harian pada waktu yang ditentukan?
|
|||||
6
|
Apakah Anda menggunakan waktu luang secara efisien?
|
|||||
7
|
Apakah Anda menggunakan waktu luang yang cukup untuk membuat rencana?
|
|||||
8
|
Apakah Anda membuat rencana kerja pada waktu tenang, bukan saat sibuk?
|
|||||
9
|
Apakah Anda tahu orang pertama yang Anda ajak bicara mengenai pekerjaan,
|
|||||
sebelum Anda keluar rumah di pagi hari?
|
||||||
10
|
Apakah Anda mempunyai data 10% lebih dari prediksi Anda?
|
|||||
11
|
Apakah Anda mengalokasikan waktu cukup untuk membuat prediksi dan
|
|||||
mengembangkan kerja-kerja baru?
|
||||||
12
|
Apakah Anda membuat evaluasi konkrit untuk mengontrol waktu?
|
Keterangan: 1=Tidak Pernah; 2=Jarang; 3=Kadang-kadang; 4=Biasanya; 5 = Selalu
Setelah
mengisi tes di atas, kemudian jumlahkan keduabelas jawaban
masing-masing sesuai dengan angka jawaban yang kita isi sebagai nilai
akhir tes. Nilai akhir tes akan mencerminkan bagaimana kita mengelola
waktu selama ini.
Jika
nilai jawaban kita antara 54-60, berarti kita telah memanfaatkan waktu
secara efisien. Jika nilai jawaban kita antara 45-53, berarti kita telah
memanfaatkan waktu secara baik, tetapi masih membutuhkan motivasi
tambahan untuk meraih yang lebih baik. Jika nilai jawaban kita antara
30-40, berarti kita memiliki beberapa masalah dalam memanfaatkan waktu,
meskipun belum termasuk dalam kategori buruk, namun kita harus serius
mengelola waktu dengan serius agar menjadi baik.
Namun,
jika nilai jawaban kita antara 12-29, berarti kita bergantung pada
nasib atau ada faktor-faktor di luar kebiasaan yang membuat kita masih
dapat eksis di pekerjaan kita saat ini. Meskipun demikian, kita masih
mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri secara mengagumkan jika kita
mengerahkan semua potensi untuk mengubah gaya hidup yang sedang
berjalan dengan menghadapi tantangan nyata dalam mengelola waktu. Kita
dapat menghadapi tantangan itu serta akan meraih sukses.
Setelah
kita menganalisa sikap terhadap manajemen waktu, kemudian mari kita
analisa sejauhmana kemampuan kita mengelola waktu dengan mengisi kuis
berikut. Jawablah pertanyaan-pertanyaan pada kuis dengan jujur sebab
akan berguna bagi kita dalam merubah sikap dalam mengelolah waktu.
NO.
|
TES MENGELOLA WAKTU
|
0
|
1
|
2
|
3
|
1
|
Setiap hari saya mengalokasikan sedikit waktu untuk membuat rencana dan
|
||||
memikirkan kerja.
|
|||||
2
|
Saya membuat target-target tertentu secara tertulis dan menentukan masa
|
||||
pencapaiannya.
|
|||||
3
|
Saya menyiapkan daftar kerja harian secara tertib berdasarkan urgensinya.
|
||||
Saya melaksanakan yang paling penting secepat mungkin.
|
|||||
4
|
Saya mengetahui kaedah (80-20) dan menggunakannya dalam bekerja.
|
||||
(Maksudnya kaedah ini adalah 80% effektivitas Anda tampak pada saat Anda
|
|||||
menyelesaikan 20% target-target Anda)
|
|||||
5
|
Saya memiliki jadwal terbuka (tidak kaku), sehingga selalu dalam kondisi siap
|
||||
menghadapi berbagai krisis atau masalah yang tidak terduga.
|
|||||
6
|
Saya mendelegasikan hal-hal yang memungkinkan untuk dilaksanakan orang lain.
|
||||
7
|
Saya berusaha memperhatikan setiap berkas sekali saja (tanpa ada pengulangan)
|
||||
8
|
Saya menyedikitkan makan siang, agar tidak terserang kantuk setelah Zuhur.
|
||||
9
|
Saya berusaha maksimal, mencegah terjadinya berbagai gangguan, seperti
|
||||
kunjungan tamu atau pertemuan yang tidak penting, dan ngobrol di telepon, yang
|
|||||
dapat mengganggu keberlangsungan kerja.
|
|||||
10
|
Saya mampu mengatakan “TIDAK” ketika orang lain meminta waktuku, terutama
|
||||
apabila hal itu dapat menghalangi penyelesaian tugas-tugas utama.
|
Penilaian
untuk kuis di atas, adalah 0 = Jarang, 1 = Terkadang, 2 = Biasanya, 3 =
Selalu. Kalikan jawaban dengan nilai yang ada, kemudian jumlahkan.
Selanjutnya kita akan mengtehaui sejauhmana kemampuan kita mengelola
waktu, jika nilai kita, yakni:
- 0 – 15. Maka, sebaiknya kita banyak berfikir mengenai manajemen waktu kitra selama ini;
- 15 – 20. Berarti, “Baik”. Akan tetapi, sebaiknya kita meningkat prestasi yang telah kita miliki selama ini;
- 20 – 25. Berarti, “Baik Sekali”;
- 25 – 27. Berarti, “ Sangat Baik”;
- 28 – 30. Berarti, kemungkinan besar kita masih menipu diri sendiri.
Setelah
melakukan kedua tes di atas, sebelum kita mempelajari manajemen waktu
lebih lanjut, maka kita harus menyadari urgensi dan nilai waktu dengan
tulus. Apabila tanpa mengakui secara tulus kebutuhan untuk mengorganisir
dan mengelola waktu, maka sama saja dengan menyia-nyiakan waktu. Sebab,
apalah manfaat rambu-rambu jalan bagi orang yang tidak memiliki
keinginan untuk melintasi jalan tersebut.
Perlu
kita fahami bahwa, apabila seorang Muslim mampu mengelola waktu dengan
baik, maka akan memperoleh optimalisasi dalam kehidupannya. Namun,
apabila tidak mampu, maka seseorang tidak akan mampu mengelola sesuatu
apapun karena waktu merupakan modal dasar bagi kehidupan seorang Muslim
yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya pada
pertukaran malam dan siang itu dan pada yang diciptakan Allah di langit
dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi
orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Yunus: 6)
Penulis: MERZA GAMAL (Pengkaji Sosial Ekonomi Islami)
No comments:
Post a Comment