Tuesday, January 29, 2013

GURU PROFESIONAL DAN GURU INSPIRATIF


1.      Guru Profesional, Guru Inspiratif

Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekanrekan kerja anda. maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugastugas dengan lebih baik lagi Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.
Bagaimana guru ideal? Pertanyaan itu selalu memunculkan  beragam jawaban. istilah guru ideal berhubungan dengan istilah guru profesional, guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan, Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai antara lain :
a.        disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran
b.       bahan ajar yang diajarkan,
c.        pengetahuan tentang karakteristik siswa,
d.       pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan
e.        pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar
f.        penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran
g.       pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan memimpin, guna kelancaran proses pendidikan
Salah satu unsur pembentuk kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi guru dan didukung oleh tingkat abstraksi atau kemampuan menggunakan nalar.
Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut
a.        Perhatian yang disisihkan untuk memerhatikan siswanya hanya sedikit.
b.       Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya hanya sedikit .
c.        Perhatian utama guru hanyalah jabatannya.
Sebaliknya, guru yang mempunyai tingkatan komitmen tinggi, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
a.        Perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi.
b.       Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya banyak.
c.        Banyak bekerja untuk kepentingan orang lain. 
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang profesional adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar.
Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik hanya mendengarkan.  Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan partisipasi dalam proses penilaian. Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 3 (tiga) yaitu ; kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional mengajar. Keberhasilan guru dalam menjalankan profesinya sangat ditentukan oleh ketiganya dengan penekanan pada kemampuan mengajar.  Dengan demikian, bahwa untuk menjadi guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap guru atau calon guru untuk mewujudkannya. Sebagai seorang guru perlu mengetahui dan menerapkan beberapa prinsip mengajar agar seorang guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai berikut :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi mata pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajarannya yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
10. Guru juga dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi.
Dengan demikian keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar seperti yang telah diuraikan diatas.  Bertitik tolak dari pendapat para ahli tersebut diatas, maka yang dimaksud “Kompetensi Profesionalisme Guru” adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga ia mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan hasil yang baik. Dalam buku ‘Mengapa siswa gagal’ John Holt mengemukakan, pentingnya menjadi guru atau pendidik yang inspiratif bagi para peserta didik. Dalam analisisnya, kegagalan siswa memahami materi pembelajaran lebih disebabkan oleh kekeliruan penerapan metode dan tehnik mengajar. Seringkali para pendidik melupakan aspek terpenting dalam menerapkan metode pengajaran, yaitu memberi inspirasi bagi para siswa agar senantiasa memiliki spirit dan motivasi maju.
Penghalang dari proses belajar anak-anak di sekolah adalah “rasa takut“. Rasa takut menjawab salah, rasa takut diolok-olok guru dan teman-teman sekelas, dan rasa takut bahwa mereka tidak cukup baik. Ini diperparah oleh paksaan untuk mempelajari hal-hal yang tak mereka minati.
Metode pembelajaran yang efektif merupakan sebuah proses menemukan. Artinya, para pendidik harus menciptakan kondisi atau membuat penemuan proses pembelajaran yang efektif tanpa mengabaikan aspek waktu, kesenangan, kebebasan, dan ketiadaan tekanan terhadap peserta didik.
Dalam proses menemukan metode pembelajaran yang efektif, para pendidik akan terlatih menjadi pengajar yang inspiratif bagi peserta didik. Sehingga para siswa dalam menjalani proses belajar lebih merasa nyaman dan senang.
Dalam konteks pendidikan  di Indonesia, belum banyak ditemukan sosok guru yang mampu menginspirasi murid-muridnya untuk maju. Bagaimanapun, inspirasi seorang guru dapat membawa para pelajar keluar dari gelap menuju alam terang. Dari kemandekan berpikir menuju kecerahan untuk selalu belajar, berkreasi dan mencipta. Berawal dari inspirasi para pendidik, siswa diharapkan mampu memberi pelecut semangat bagi teman-teman untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.
Tipe guru yang paling ideal adalah guru yang mampu menjadi inspirasi bagi muridnya untuk maju. Itulah sebabnya inspirasi dari seorang guru sangat urgen untuk digalakkan oleh setiap pendidik. Karena, inspirasi dari seorang guru secara tidak langsung memiliki kekuatan yang mampu mengubah pola pikir siswa ke arah yang lebih baik. Tidak berlebihan bila peran seorang guru yang inspiratif merupakan faktor utama penggerak peradaban di ranah pendidikan.
Pendidik dituntut untuk menciptakan metode mengajar yang tepat untuk para peserta didik. Peran para pendidik sejatinya adalah mengasah kepekaan dalam melayani keingintahuan siswa atas apa yang belum dipahaminya
Seorang guru yang baik dapat mengambil ‘inti materi’  dan membantu membuat jelas kepada siswanya. kebiasaan guru yang buruk mengambil bahan yang sama dan membuatnya susah dimengerti oleh siswa. banyak kasus guru menyediakan waktu sedikit bahkan cenderung asal-asalan mempelajari materi yang akan disampaikan , penyajian di depan kelas tidak teratur dan membingungkan siswa.
Seorang guru yang baik bersedia untuk mengeluarkan upaya yang diperlukan untuk menemukan cara-cara inovatif dan kreatif untuk membuat ide-ide yang rumit dipahami oleh siswa mereka, dan untuk menyesuaikan ide-ide baru ke dalam konteks yang tersedia untuk siswa. Seorang guru yang baik dapat menjelaskan materi yang rumit dengan cara siswa dapat cepat memahami dan menggunakannya.  Ada pepatah, "Beri aku ikan dan saya akan makan dalam sehari, ajarkan saya memancing ikan saya akan makan seumur hidup" Ini adalah filosofi dari seorang guru yang baik.
Berikan siswa Anda jawaban dan mereka dapat memecahkan satu masalah, tetapi menunjukkan siswa teknik yang diperlukan untuk menemukan jawaban untuk diri mereka sendiri dan mereka dapat menjadi mandiri di lingkungannya. Siswa perlu diberitahu dan mengerti bagaimana menerapkan teknik baru yang Anda ajarkan kepada untuk  pemecahan suatu masalah.

Seorang guru yang baik dimulai dengan pengetahuan yang kuat dari
materi yang akan disajikan, dan dibangun di atas kejelasan dan pemahaman yang dirancang untuk membantu siswa menguasai materi.
guru yang baik tertarik pada materi yang diajarkannya, mereka juga mampu membuat kelas menarik dan relevan dengan kebutuhan dan kemampuan siswanya. Pengetahuan tidak ada artinya kecuali disampaikan kepada siswa dalam bentuk yang dapat mereka mengerti. Tapi usaha tersebut percuma saja jika siswa bosan dan mengantuk ketika materi tersebut disampaikan, karena mereka berpikir  materi yang tersebut  tidak ada gunanya buat mereka
Guru yang baik menyadari hal ini, dan bekerja keras untuk membuat materi mereka yang relevan. Mereka menunjukkan kepada siswa bagaimana materi akan berguna untuk kehidupan atau karir mereka kelak. banyak kasus Guru  membuat materi "relevan" dengan mengancam kegagalan siswa dalam ujian. Guru yang baik sudah jauh melampaui tujuan ingin siswanya belajar karena materi yang disajikan di depan kelas olehnya disajikan dengan  menarik .

No comments:

Post a Comment