1. Guru Profesional, Guru
Inspiratif
Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka
cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan
itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai
rekanrekan kerja anda. maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini
mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugastugas dengan
lebih baik lagi Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap
pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang
menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila anda tak
menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja
anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari
balik jendela. Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari
pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk
tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah
di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan
rasa cinta yang tulus.
Bagaimana guru ideal? Pertanyaan itu selalu
memunculkan beragam jawaban. istilah
guru ideal berhubungan dengan istilah guru profesional, guru
merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang pendidikan, Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu menguasai
antara lain :
a.
disiplin ilmu pengetahuan sebagai
sumber bahan pelajaran
b. bahan ajar yang diajarkan,
c.
pengetahuan tentang karakteristik
siswa,
d. pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan
e.
pengetahuan serta penguasaan metode
dan model mengajar
f.
penguasaan terhadap prinsip-prinsip
teknologi pembelajaran
g. pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan
memimpin, guna kelancaran proses pendidikan
Salah satu unsur pembentuk
kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap profesi guru
dan didukung oleh tingkat abstraksi atau kemampuan menggunakan nalar.
Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut
Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut
a.
Perhatian yang disisihkan untuk
memerhatikan siswanya hanya sedikit.
b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan
tugasnya hanya sedikit .
c.
Perhatian utama guru hanyalah
jabatannya.
Sebaliknya, guru yang mempunyai
tingkatan komitmen tinggi, ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Perhatiannya terhadap siswa cukup
tinggi.
b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan
tugasnya banyak.
c.
Banyak bekerja untuk kepentingan
orang lain.
Kompetensi guru berkaitan dengan
profesionalisme, yaitu guru yang profesional adalah guru yang kompeten
(berkemampuan). Karena itu, kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan
sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya
dengan kemampuan tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan
dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang
pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar.
Pada umumnya di sekolah-sekolah yang
memiliki guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran
dengan melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara
dan peserta didik hanya mendengarkan.
Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif dilibatkan dalam
memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data evaluasi, serta menyajikan
dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja mereka kepada teman sejawat dan
yang lainnya. Sedangkan para guru dapat bekerja secara intensif dengan guru
lainnya dalam merencanakan pembelajaran, baik individual maupun tim, membuat
keputusan tentang desain sekolah, kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan
partisipasi dalam proses penilaian. Kompetensi profesional seorang guru adalah
seperangkat kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat
melaksanakan tugas mengajarnya dengan berhasil. Adapun kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang guru, terdiri dari 3 (tiga) yaitu ; kompetensi pribadi,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional mengajar. Keberhasilan guru dalam
menjalankan profesinya sangat ditentukan oleh ketiganya dengan penekanan pada
kemampuan mengajar. Dengan demikian,
bahwa untuk menjadi guru profesional yang memiliki akuntabilitas dalam
melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang
kuat dalam diri setiap guru atau calon guru untuk mewujudkannya. Sebagai
seorang guru perlu mengetahui dan menerapkan beberapa prinsip mengajar agar
seorang guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, yaitu sebagai
berikut :
1. Guru harus dapat membangkitkan
perhatian peserta didik pada materi mata pelajaran yang diberikan serta dapat
menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan
minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan
sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan
(sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan
tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan
pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta
didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami
pelajarannya yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repitisi
dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran
secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
6. Guru wajib memerhatikan dan
memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/atau praktik nyata
dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga
konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa
pengalaman secara langsung, mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan
yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap
peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar
kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan
mendalami perbedaan peserta secara individual agar dapat melayani siswa sesuai
dengan perbedaannya tersebut.
10. Guru juga dapat
melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui
prestasi dan kemajuan siswa serta menggunakan hasilnya untuk mengetahui
prestasi dan kemajuan siswa serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat, guru tidak
lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu
bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri
informasi.
Dengan demikian
keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan
prinsip mengajar seperti yang telah diuraikan diatas. Bertitik tolak dari pendapat para ahli
tersebut diatas, maka yang dimaksud “Kompetensi Profesionalisme Guru” adalah
orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga ia
mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan hasil yang
baik. Dalam buku ‘Mengapa siswa gagal’ John Holt mengemukakan, pentingnya
menjadi guru atau pendidik yang inspiratif bagi para peserta didik. Dalam
analisisnya, kegagalan siswa memahami materi pembelajaran lebih disebabkan oleh
kekeliruan penerapan metode dan tehnik mengajar. Seringkali para pendidik
melupakan aspek terpenting dalam menerapkan metode pengajaran, yaitu memberi
inspirasi bagi para siswa agar senantiasa memiliki spirit dan motivasi maju.
Penghalang dari proses
belajar anak-anak di sekolah adalah “rasa takut“. Rasa takut menjawab salah,
rasa takut diolok-olok guru dan teman-teman sekelas, dan rasa takut bahwa
mereka tidak cukup baik. Ini diperparah oleh paksaan untuk mempelajari hal-hal
yang tak mereka minati.
Metode pembelajaran
yang efektif merupakan sebuah proses menemukan. Artinya, para pendidik harus
menciptakan kondisi atau membuat penemuan proses pembelajaran yang efektif
tanpa mengabaikan aspek waktu, kesenangan, kebebasan, dan ketiadaan tekanan
terhadap peserta didik.
Dalam proses menemukan
metode pembelajaran yang efektif, para pendidik akan terlatih menjadi pengajar
yang inspiratif bagi peserta didik. Sehingga para siswa dalam menjalani proses
belajar lebih merasa nyaman dan senang.
Dalam konteks
pendidikan di Indonesia, belum banyak
ditemukan sosok guru yang mampu menginspirasi murid-muridnya untuk maju.
Bagaimanapun, inspirasi seorang guru dapat membawa para pelajar keluar dari
gelap menuju alam terang. Dari kemandekan berpikir menuju kecerahan untuk
selalu belajar, berkreasi dan mencipta. Berawal dari inspirasi para pendidik,
siswa diharapkan mampu memberi pelecut semangat bagi teman-teman untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki.
Tipe guru yang paling
ideal adalah guru yang mampu menjadi inspirasi bagi muridnya untuk maju. Itulah
sebabnya inspirasi dari seorang guru sangat urgen untuk digalakkan oleh setiap
pendidik. Karena, inspirasi dari seorang guru secara tidak langsung memiliki
kekuatan yang mampu mengubah pola pikir siswa ke arah yang lebih baik. Tidak
berlebihan bila peran seorang guru yang inspiratif merupakan faktor utama
penggerak peradaban di ranah pendidikan.
Pendidik dituntut untuk
menciptakan metode mengajar yang tepat untuk para peserta didik. Peran para
pendidik sejatinya adalah mengasah kepekaan dalam melayani keingintahuan siswa
atas apa yang belum dipahaminya
Seorang guru yang baik dapat mengambil ‘inti materi’ dan membantu membuat jelas kepada siswanya. kebiasaan
guru yang buruk mengambil bahan yang sama dan membuatnya susah dimengerti oleh
siswa. banyak
kasus guru menyediakan waktu sedikit bahkan cenderung asal-asalan mempelajari
materi yang akan disampaikan , penyajian di depan kelas tidak teratur dan
membingungkan siswa.
Seorang guru yang baik bersedia untuk mengeluarkan upaya yang diperlukan
untuk menemukan cara-cara inovatif dan kreatif untuk membuat ide-ide yang rumit
dipahami oleh siswa mereka, dan untuk menyesuaikan ide-ide baru ke dalam
konteks yang tersedia untuk siswa. Seorang guru yang baik dapat menjelaskan
materi yang rumit dengan cara siswa dapat cepat memahami dan menggunakannya. Ada pepatah, "Beri
aku ikan dan saya akan
makan dalam sehari, ajarkan saya memancing
ikan saya akan makan seumur hidup" Ini adalah filosofi
dari seorang guru yang baik.
Berikan siswa Anda jawaban dan mereka dapat memecahkan satu masalah, tetapi
menunjukkan siswa teknik yang diperlukan untuk menemukan jawaban untuk diri
mereka sendiri dan mereka dapat menjadi mandiri di lingkungannya. Siswa perlu diberitahu
dan mengerti bagaimana menerapkan teknik baru yang Anda ajarkan kepada
untuk pemecahan suatu masalah.
Seorang guru yang baik dimulai dengan pengetahuan yang kuat dari materi yang akan disajikan, dan dibangun di atas kejelasan dan pemahaman yang dirancang untuk membantu siswa menguasai materi.
guru yang baik tertarik pada materi yang diajarkannya, mereka juga
mampu membuat kelas menarik dan relevan dengan kebutuhan dan kemampuan
siswanya. Pengetahuan tidak ada artinya
kecuali disampaikan kepada siswa dalam bentuk yang dapat mereka mengerti. Tapi
usaha tersebut
percuma saja jika siswa bosan dan mengantuk ketika
materi
tersebut disampaikan, karena mereka berpikir materi yang tersebut tidak ada gunanya buat mereka
Guru yang baik menyadari hal ini, dan bekerja keras untuk membuat materi
mereka yang relevan. Mereka menunjukkan kepada siswa bagaimana
materi akan berguna untuk kehidupan atau
karir mereka kelak. banyak kasus Guru membuat materi "relevan" dengan
mengancam kegagalan
siswa dalam ujian. Guru yang baik sudah jauh melampaui tujuan ingin siswanya
belajar karena materi yang disajikan di depan kelas olehnya disajikan
dengan menarik .
No comments:
Post a Comment