HATI-HATI MENGGUNAKAN HUMOR
DI DEPAN KELAS
Oleh: *Tubagus Hidayat
Proses belajar mengajar di dalam kelas dapat berhasil dengan suasana menyenangkan, siswa merasa aman dan bebas dari rasa takut. Banyak kasus suasana ini tidak tercipta karena ketidakberhasilan guru dalam mengelola kelas, biasanya guru sering mengambil jalan pintas dalam mengatasi persoalan di kelas, yaitu menggunakan otoritasnya yang besar sebagai guru, sambil mencoba mengklasifikasi siswa mereka dengan hukuman dan penghargaan (punishment and reward) . Pengelolaan kelas lebih merupakan keterampilan yang harus terus dilatih dan dievaluasi agar keterampilan mengelola kelas yang efektif semakin maksimal.
Di dalam beberapa literatur, pembelajaran
efektif berhubungan dengan ‘belajar menyenangkan’. banyak cara agar suasana
belajar di kelas menjadi ‘menyenangkan’ . menggunakan media pembelajaran yang
menarik, variasi metode pembelajaran, materi yang kontekstual dan humor .
Tetapi tidak sedikit , ketika menyajikan materi di depan kelas guru menghindari
humor, dengan alasan tujuan mereka adalah mengajar bukan menjadi komedian,
ketakutan wibawa mereka jatuh di mata siswa atau tidak ingin kelasnya menjadi
gaduh dan tidak terkendali. Dalam sebuah artikel ilmiah di jurnal pendidikan, Ada hal-hal yang
berkaitan dengan humor yang disampaikan guru ketika di depan kelas diantaranya;
(a)Menciptakan lingkungan yang santai. siswa akan lebih nyaman berada di dalam kelas serta akan semakin besar kemungkinan mereka untuk menanggapi humor
yang anda sajikan. Jika pelajaran Anda terlalu serius atau
kurang
kegembiraan, siswa tidak akan menanggapi humor yang anda
sampaikan.
(b)Gunakan humor yang mencela diri. siswa akan senang dengan
lelucon yang tentang diri anda, hal ini
meredakan ketegangan kelas dan membuat siswa cukup nyaman untuk tertawa.(c)Referensi budaya
populer. Sebagai seorang guru,
Anda harus berhubungan
dan mengetahui ‘dunia mereka’
.Mengomentari budaya populer akan membantu menciptakan
ikatan antara Anda dan siswa, pada akhirnya akanmembuat siswa nyaman tertawa. (d)Mengintegrasikan humor ke dalam pelajaran Anda. Siswa tidak mengharapkan Anda untuk menjadi ‘stand-up comedian’ tetapi dengan membumbui rutinitas materi yang Anda sajikan dengan humor,
lebih
memungkinkan siswa dapat tertawa.
Humor cenderung mengurangi stres dan kecemasan, humor yang disajikan
guru di kelas bisa membuat susana kelas menjadi menyenangkan sekaligus bisa
membuat suasana kelas sangat ribut dan tidak terkendali. Humor di dalam kelas adalah alat yang hebat dan
efektif untuk pendidik. Hal ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan perhatian, motivasi, semangat , menyampaikan rencana pembelajaran, meredakan situasi yang berpotensi
bermasalah, atau menciptakan
ikatan yang lebih erat antara pendidik
dan siswa. Namun,
bila digunakan secara tidak benar atau
salah memilih humor justru akan membuat siswa merasa direndahkan bahkan
pembelajaran cenderung tidak terarah dan jauh dari tujuan. pengetahuan
mengenai mekanisme penciptaan humor dan jenis-jenis humor mutlak diperlukan oleh
guru supaya tidak terjebak pada situasi
tidak kondusif yang merugikan guru, terutama yang merendahkan dan merugikan
siswa. Ada bukti empiris yang mendukung bahwa humor menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar serta tanggapan siswa ketika guru
mereka menyajikan humor di depan kelas. Humor yang tidak lucu ditanggapi siswa
sebagai sesuatu yang ‘buang-buang waktu’ saja sehingga materi tidak sampai atau membuat mereka ‘terpaksa’ tertawa dan
bosan karena humor yang disajikan guru nya ‘garing’ dan tidak bermutu.
Humor
menyudutkan orang, menjadikan siswa sebagai objek, humor SARA, humor seks
agaknya hal yang kurang layak atau hal yang harus dipertimbangkan dengan
memperhatikan isi humor dan usia anak didik.
Dalam tataran teknis humor yang berlebihan juga
berakibat guru seperti badut yang hanya pandai melawak, proses belajar menjadi
semacam pertunjukan lawak, tidak berisi dan tanpa makna. Keterampilan guru
dalam hal membuka pelajaran, memusatkan perhatian (focusing) ,penguatan verbal dan non verbal, reinforcement, bertanya serta menutup pelajaran bisa saja diselingi
dengan humor.
Singkatnya
Humor di depan kelas pada
dasarnya hanya sebagai pemecah kekakuan (ice
breaking), mangatasi kejenuhan, menciptakan motivasi , menciptakan suasana nyaman
dan keakraban . Humor yang bermutu tidak sekadar mengajak untuk berhenti hanya pada hal yang lucu dan efek
tertawanya., sesudah terbahak-bahak yang menyenangkan dan melegakan, nalar kita
berkembang menuju pemahaman lebih dalam lagi. Humor yang bagus adalah yang
mampu membuat orang terpancing untuk tertawa atas materi dan tidak selesai
sampai di situ. Humor yang baik memiliki pemaknaan mendalam
menyangkut filosofi hidup dan keberagamaan
(Guru Bahasa dan Sastra Sunda di SMKN 2 Purwakarta)
alamat KTP:
Panorama Jatinangor Blok Q-5
Tanjungsari Sumedang 45362
No comments:
Post a Comment